Tak dipungkiri, Virus Corona memberi banyak sekali pelajaran. Tulisan ini mencoba merekam hikmah dan pelajaran yang dapat didapat selama pandemi Corona ini.
Karena ini catatan pribadi, maka penulisan sangat subjektive sekali.
Catatan Istilah Selama Corona
– 3 M
Mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
- Mencuci Tangan
Dilakukan selepas melakukan aktivitas, bersalaman dengan orang, memegang benda, menerima paket, dll
- Menjaga Jarak
Ketika bertemu dengan orang, berkumpul, maka perlu menjaga jarak aman.
- Menjauhi Kerumunan
Tidak terlalu sering ke tempat kerumunan yang banyak orang. Bisa jadi diantara mereka ada yang OTG, dll
Kampanye 3 M ini harus berjalan. Bila tidak, maka 3T pasti akan lebih parah.
– 3 T
3T terdiri dari tiga kata yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).
- Testing
Testing adalah peningkatan pengujian PCR test. Jumlah lab dan mobile lab PCR akan ditambah agar target pengujian sebanyak 30 ribu orang setiap hari bisa tercapai.
Dengan melakukan testing, akan ada lebih banyak orang yang bisa teridentifikasi, apakah terkena serangan virus corona atau tidak. Jika sudah terinfeksi, maka proses penanganan juga akan lebih mudah. Dengan melakukan ini, diharap penyebaran virus corona bisa teratasi.
Baca Juga: Airborne corona: 5 cara kurangi sebaran virus ala dokter Reisa
- Tracing
Tracing dilakukan untuk menelusuri kasus suspek, kasus probable, dan kasus konfirmasi. Tujuannya adalah agar dapat diberlakukan isolasi mandiri. Isolasi mandiri dilakukan agar virus covid tidak tersebar ke orang lain.
- Treatment
Bagi provinsi-provinsi yang diprioritaskan dalam 3T, akan ada penambahan fasilitas kesehatan rumah sakit, seperti bed, APD, ventilator, kamar isolasi, dan obat-obatan.
– Istilah Lainnya (dari Alodokter)
- Kasus suspek
Seseorang dapat disebut sebagai suspek COVID-19 jika memiliki salah satu atau beberapa kriteria berikut ini:
- Mengalami gejala infeksi saluran pernapasan (ISPA), seperti demam atau riwayat demam dengan suhu di atas 38 derajat Celsius dan salah satu gejala penyakit pernapasan, seperti batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, dan pilek
- Memiliki riwayat kontak dengan orang yang termasuk kategori probable atau justru sudah terkonfirmasi menderita COVID-19 dalam waktu 14 hari terakhir
- Menderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) dengan gejala berat dan perlu menjalani perawatan di rumah sakit tanpa penyebab yang spesifik
- Kasus probable
Kasus probable adalah orang yang masih dalam kategori suspek dan memiliki gejala ISPA berat, gagal napas, atau meninggal dunia, namun belum ada hasil pemeriksaan yang memastikan bahwa dirinya positif COVID-19.
Untuk memastikan atau mengonfirmasi kasus COVID-19, seseorang perlu menjalani pengambilan sampel dahak atau swab tenggorokan.
- Kasus konfirmasi
Kasus konfirmasi COVID-19 adalah orang yang sudah dinyatakan positif terinfeksi virus Corona berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium berupa PCR. Kasus konfirmasi bisa terjadi pada orang dengan gejala virus Corona atau orang yang tidak mengalami gejala sama sekali.
- Kontak erat
Kontak erat adalah kondisi ketika seseorang melakukan kontak dengan orang yang termasuk ke dalam kategori konfirmasi dan probable, baik kontak fisik secara langsung, bertatap muka dengan jarak kurang dari 1 meter setidaknya selama 15 menit, atau merawat orang dengan status konfirmasi dan probable.
- Pelaku perjalanan
Setiap orang yang melakukan perjalanan dari wilayah dengan angka kasus COVID-19 yang tinggi, baik dalam maupun luar negeri, dalam waktu 14 hari terakhir.
- Discarded
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan status suspek, tetapi hasil pemeriksaan PCR menunjukkan hasil negatif dan telah dilakukan sebanyak 2 kali secara berturut-turut dengan jeda waktu 2 hari.
Istilah discarded juga digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari.
- Selesai isolasi
Seseorang termasuk kategori selesai isolasi apabila memenuhi salah satu dari beberapa syarat berikut ini:
- Terkonfirmasi menderita COVID-19, tetapi tanpa gejala dan telah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari terhitung sejak tes PCR menunjukkan hasil positif COVID-19
- Kasus probable atau konfirmasi dengan gejala COVID-19 yang tidak dilakukan tes PCR, tetapi telah selesai menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak hari pertama gejala COVID-19 muncul dan telah sembuh dari gejala tersebut selama minimal 3 hari
- Kasus probable atau konfirmasi dengan gejala COVID-19 yang telah menjalani pemeriksaan sebanyak 1 kali dan hasilnya negatif serta tidak menunjukkan gejala demam atau gangguan pernapasan setidaknya selama 3 hari
- Kematian
Kasus kematian akibat COVID-19 adalah kondisi ketika orang yang termasuk dalam kategori probable atau sudah dikonfirmasi COVID-19 meninggal dunia.
Seperti yang telah dipahami bersama, COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau virus Corona jenis baru yang dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menimbulkan gejala ISPA dari yang ringan hingga berat.
Renungan Selama Corona
- Punyakah grand plan untuk menyelesaikan covid?
- Bagaimana segera bangkit ekonominya?
- Bagaimana menjadi relawan membantu yang lain?
- Bagaimana menggerakkan yang tidak terdampak untuk membantu yang terdampak?
Teori Konspirasi Seputar Corona
Sok-sokan deh. Ini cuma iseng hasil tontonan dari youtube yang didapat. Bukan berarti mendukung, tapi mencoba mengabadikan sebuah pemikiran yang pernah ada ketika corona ini ada.
- Covid itu economic toolsnya globalis